modul 3 sosiologi kals XI

on Jumat, 29 Mei 2009








modul 3




PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

  1. Bacalah standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai, hal ini penting agar anda mengetahui tujuan mempelajari materi yang ada dalam bahan ajar ini.
  2. Pelajarilah kegiatan belajar dengan sungguh-sungguh.
  3. Tanyakan kepada guru anda apabila terdapat konsep yang belum bisa dipahami oleh anda.
  4. Kerjakan tugas kegiatan yang terdapat setiap kegiatan belajar yang anda pelajari. Cocokkan jawaban anda dalam modul ini atau tanyakan pada guru anda. Bila tingkat penguasaan anda mencapai 80 % dari tugas kegiatan dapat anda kerjakan dengan benar maka lanjutkan lanjutkan materi pada kegiatan belajar beriktunya, tetapi jika belum maka materi tersebut diulangi lagi dan kerjakan soal tugas kegiatan kembali pada jawaban-jawaban yang belum betul sampai anda mampu menjawabnya.
  5. Bacalah ringkasan materi.
  6. Kerjakan uji kompetensi yang terdapat pada setiap kegiatan belajar dan cocokkan dengan kunci jawaban. Untuk mengetahui ketuntasan belajar anda hitunglah tingkat penguasaan materi anda dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Jumlah soal yang dijawab benar X 100

Jumlah seluruh soal

Jika hasilnya 80 persen atau lebih maka silahkan anda melanjutkan kegiatan belajar berikutnya, tetapi jika belum maka cobalah belajar lagi dan kerjakan pada jawaban yang salah.

  1. Selamat belajar !








1. Standar Kompetensi : Memahami Struktur Sosial dan berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial

2. Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomena kehidupan masyarakat

3. Indikator :

- Mendeskripsikan stratifikasi sosial

- Mengidentifikasi macam-macam kriteria stratifikasi sosial di masyarakat

- Mendeskripsikan berbagai pengaruh stratifikasi sosial yang terdapat di masyarakat


PENGANTAR

Kalau Anda perhatikan dalam kehidupan di sekitar Anda, pasti Anda akan melihat adanya perbedaan-perbedaan sosial. Misalnya, Anda sering melihat adanya orang yang kaya, miskin, pejabat, pengusaha, buruh pemulung, sarjana dan sebagainya. Bagaimana sikap masyarakat terhadap perbedaan ini ? Ternyata adanya kenyataan perbedaan status, baik karena uang/harta, pangkat ataupun kedudukan ini sering kali menciptakan perbedaan penghargaan pula atau dengan kata lain akan melahirkan stratifikasi sosial.

Dan Anda pun pasti memahami bahwa dalam kelompok masyarakat tertentu, orang yang memiliki materi yang berlimpah lebih dihargai daripada orang yang memiliki materi sedikit, atau orang yang berpendidikan tinggi lebih dihargai daripada orang yang berpendidikan rendah. Atas dasar realitas tersebut, masyarakat kemudian dikelompokkan secara vertikal ke dalam lapisan-lapisan sosial tertentu yang bertingkat (hierarkhis) baik secara ekonomi, sosiall dan politik. Konsep inilah yang disebut dengan stratifikasi sosial.

Anda juga pasti pernah melihat, bahwa dalam masyarakat di sekitar kita terdapat pula perbedaan sosial yang lain, baik agama, ras,etnis, klen, pekerjaan maupun jender. Perbedaan ini tentunya tidak bisa Anda klasifikasikan secara hierarkhis/bertingkat seperti halnya stratifikasi sosial. Tidak ada bukti yang dapat menunjukkan bahwa golongan warna kulit tertentu lebih tinggi dari golongan warna kulit yang lain. Demikian juga, tidak ada satu bukti pun yang menunjukkan bahwa agama yang satu lebih tinggi dari agama yang lainnya. Perbedaan seperti ini, dalam sosiologi lebih dikenal dengan istilah diferensiasi sosial. Diferensiasi dan stratifikasi sosial merupakan bagian dari struktur sosial.

Modul ini berisi tentang Stratifikasi sosial. Didalam modul ini akan dibahas tentang Straffikasi Sosial dalam masyarakat, serta pengaruh stratifikasi sosial.

Dengan mempelajari modul ini Anda akan dapat menganalisis stratifikasi sosial sebagai bentuk dari struktur sosial yang terdapat di dalam kehidupan masyarakat

Untuk memudahkan Anda dalam mempelajari materi tentang diferensiasi dan stratifikasi sosial dalam mata pelajaran ini, maka materi modul 2 ini disusun dalam 2 (dua) kegiatan belajar yaitu sebagai berikut :

1. Stratifikasi sosial

2. Berbagai bentuk Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat

Pada akhir kegiatan belajar disediakan soal-soal latihan atau tugas yang harus Anda kerjakan. Di bagian belakang modul ini disediakan kunci jawaban. Pergunakan kunci jawaban tersebut setelah Anda selesai mengerjakan latihan dan tugas Anda. Dengan demikian Anda dapat menilai atau mengukur kemajuan belajar Anda sendiri. Pelajari modul ini kegiatan demi kegiatan, sehingga seluruh kegiatan belajar Anda dapat Anda kuasai dengan baik dan benar. Apabila Anda masih belum paham benar, bacalah berulang-ulang dengan lebih cermat, diskusikan dengan teman dan guru Anda, atau tanyakan kepada orang yang menguasai benar masalah itu, bisa pula dengan banyak membaca koran, majalah, dan sebagainya.

Selamat belajar, semoga sukses !









Kegiatan Belajar 1






STRATIFIKASI SOSIAL

Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 1 ini Anda diharapkan dapat :

1. Menjelaskan pengertian stratifikasi sosial

2. Menyebutkan Faktor penyebab stratifikasi sosial

3. Menyebutkan Dasar-dasar pembentukan stratifikasi sosial


1. URAIAN MATERI

A. PENGERTIAN STRATIFIKASI SOSIAL

Tahukah anda bahwa, pada dasarnya Tuhan menciptakan manusia dengan derajat yang sama? Namun pada kenyataannya di masyarakat menunjukkan adanya penghargaan yang berbeda terhadap kelompok individu berdasarkan kelebihan yang dimilikinya, misalnya kekayaan, kekuasan, keturunan (kehormatan) dan pendidikan. Adanya penilaian yang berbeda dari suatu kelompok terhadap kelompok yang lainnya berdasarkan sesuatu yang dianggap lebih, mengakibatkan timbulnya suatu pola pengelompokan masyarakat yang disebut stratifikasi sosial.

Sebelum kita mempelajari stratifikasi sosial secara khusus pada modul ini , dengan melihat tabel di bawah ini secara tegas dapat kita bedakan antara diferensiasi sosial dengan stratifikasi sosial.

DIFFERENSIASI SOSIAL

STRATIFIKASI SOSIAL

1. Pengelompokan secara horisontal

2. Berdasarkan ciri dan fungsi

3. Distribusi kelompok

4. Genotipe

5. Kriteria biologis/fisik sosiokultural


Pengelompokan secara vertikal




Berdasarkan posisi, status, kepentingan yang dimiliki, sesuatu yang dihargai

Distribusi hak dan wewenang


Stereotif

Kriteria ekonomi, pendidikan, kekuasaan, kehormatan

Nah, sekarang apakah yang anda ketahui tentang stratifikasi sosial ?

Kata stratifikasi sosial berasal dari bahasa latin, yaitu stratum (bentuk tunggal)/strata (bentuk jamak) yang berati tingkatan dan socius yang berarti teman atau masyarakat. Secara sosiologis stratifikasi sosial berarti tingkatan yang ada dalam masyarakat.

Tahukah anda apa sebenarnya yang dimaksud dengan stratifikasi sosial ? Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang stratifikasi sosial, berikut ini akan diuraikan pendapat beberapa ahli tentang pengertian stratifikasi sosial ?

a. Mac Weber mendefiniskan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarki menurut dimensi kekuasaan, previllege dan prestise.

b. Cuber mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai suatu pola yang ditempatkan di atas kategori dari hak-hak yang berbeda.

c. Pitirim A. Sorokin mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersususn secara bertingkat (hirarki)

d. Astrid S.Susanto mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai hasil kebiasaan hubungan antarmanusia secara teratur dan tersusun sehingga setiap orang, setiap saat mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan orang secara vertikal maupun mendatar dalam masyarakatnya.

e. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, mendefinisikan startifikasi sosial sebagai sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat.

f. Bruce J. Cohen, mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai sistem yang menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai.

Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara vertikal, yang diwujudkan dengan adanya tingkatan masyarakat dari yang paling tinggi sampai ke paling rendah.

Mengapa di dalam masyarakat terjadi stratifikasi sosial? Stratifikasi sosial akan selalu ditemukan dalam masyarakat selama dalam masyarakat tersebut terdapat sesuatu yang dihargai. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, sesuatu yang dihargai itu dapat berupa uang atau benda-benda lain yang bernilai ekonomi, politik, agama, sosial ataupun kultural. Misalnya pemilikan tanah, ilmu pengetahuan, kekuasaan, kesalehan dan keturunan.

B. FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA STRATIFIKASI SOSIAL

Secara umum stratifikasi sosial dalam masyarakat dapat terbentuk karena adanya tugas dan penempatan seseorang dalam masyarakat, hadiah (reward) berdasarkan penilaian materi/non materi serta kelangkaan pekerjaan karena memerlukan keahlian atau ketrampilan tertentu.

Bagaimanakah proses terbentuknya stratifikasi sosial dalam masyarakat? Berikut ini akan diuraikan tentang proses terbentuknya stratifikasi sosial dalam masyarakat.

Dilihat dari cara terbentuknya, stratifikasi sosial di dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Stratifikasi sosial yang terjadi dengan sendirinya

Stratifikasi sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya sesuai dengan pertumbuhan masyarakat yang bersangkutan dan sebagai hasil proses dalam masyarakat. Faktor penyebabnya adalah kemampuan atau kepandaian, fisik, tingkat umur, jenis kelamin, sifat keaslian keanggotaan masyarakat (misalnya cikal bakal, dan kepala desa), serta pemilikan harta benda. Contohnya, seseorang yang memiliki kemampuan lebih seperti fisik yang kuat dapat melindungi yang lemah dan orang yang pandai dan bijaksana akan dijadikan pemimpin dalam masyarakat. Dengan demikian akan terbentuk stratifikasi sosial (pelapisan sosial) masyarakat berdasarkan kemampuan tertentu.

Dan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain mempunyai alasan yang berbeda-beda sebagai dasar pembentukan stratifikasi sosialnya. Misalnya, pada masyarakat yang hidup dengan berburu binatang, yang dijadikan lasan utama adalah kepandaian berburu hewan, sedangkan pada masyarakat yang telah hidup menetap dan bercocok tanam, kerabat dari pada para pembuka tanah asli dianggap sebagai golongan yang menduduki pelapian tinggi. Hal ini bisa kita lihat misalnya, pada masyarakat Manggarai, Flores dengan tua-teno-nya.

Pada masyarakat yang taraf kehidupannya masih rendah pelapisan masyarakatnya mula-mula ditentukan dengan dasar perbedaan seksual (jenis kelamin), perbedaan antara yang memimpin dengan yang dipimpin, golongan budak dengan majikan, dapat juga perbedaan karena kekayaan atau usia.

b. Stratifikasi sosial yang sengaja disusun untuk mengejar tujuan tertentu.

Dalam perkembangan selanjutnya, stratifikasi sosial sengaja dibentuk sebagai subsistem untuk mewujudkan tujuan tertentu. Contohnya kekuasaan dalam sistem pemerintahan yang sengaja dibuat secara hirarki dan birokratis, sehingga pembagian kekuasaan dan wewenang lebih mudah dan mudah dipertanggungjawabkan atau dalam bidang kemiliteran ada urutan kepangkatan dari tamtama, bintara, perwira pertama, perwira menengah dan perwira tinggi.

Untuk lebih memahami mengenai proses pembentukan pelapisan sosial berikut dikemukakan beberapa pedoman yang dirumuskan oleh Soerjono Soekanto yaitu :

1. Sistem pelapisan sosial kemungkinan berpokok kepada sistem pertentangan dalam masyarakat

2. Sistem pelapisan sosial dapat dianalisis dalam ruang lingkup unsur-unsur :

a. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif, misalnya penghasilan, kekayaan, keselamatan dan wewenang

b. Sistem pertetanggaan yang diciptakan oleh para warga masyarakat (prestise dan penghargaan)

c. Kriteria sistem pertentangan

d. Lambang-lambang kedudukan, misalnyatingkah laku hidup, cara berpakaian , perumahan atau keanggotaan pada suatu organisasi.

e. Mudah atau sukarnya bertukar kedudukan, dan

f. Solidaritas antar individu atau kelompok sosial yang menduduki kedudukan yang sama dalam sistem sosial masyarakat.

C. DASAR-DASAR PEMBENTUKAN STRATIFIKASI SOSIAL

Tahukah anda bahwa bibit timbulnya stratifikasi sosial dalam masyarkat dikarenakan adanya sesuatu yang dihargai dalam masyarakat? Sehingga dasar stratifikasi sosial dalam masyarakat lebih disebabkan karena adanya sesuatu yang dihargai lebih, baik itu kekayaan, ilmu pengetahuan, kekuasaan, dan sebagainya. Ukuran yang sigunakan untuk menggolongkan seseorang pada suatu strata tertentu adalah ukuran kumulatif dan bukan ukuran tunggal. Misalnya, orang kaya biasanya akan dengan mudah memiliki kekuasaan, pendidikan, bahkan kehormatan.

Berikut ini akan diuraikan tentang dasar pembentukan stratifikasi sosial :

a. Kekayaan

Kriteria kekayaan biasanya berkaitan erat dengan pendapatan. Semakin besar pendapatan seseorang, maka semakin besar kesempatan baginya untuk memiliki sebanyak mungkin harta benda dan semakin besar peluangnya untuk untuk memperoleh strata tertinggi. Orang yang memiliki harta banyak (kaya) akan lebih sihargai dan dihormati masyarakat daripada orang yang miskin. Karena itu, masyarakat menempatkan orang-orang ini pada lapisan masyarakat atas. Kriteria umum yang biasa digunakan untuk menempatkan seseorang pada lapisan ini antara lain adalah bentuk dan perabot rumah yang besar dan mewah, jinis mobil yang dipakai, simpanana dalam bentuk kepemilikan tanah yang luas, dan nilai pembayaran pakaj yang umumnya besar. Kelompok masyarakat ini sering disebut sebagai konglomerat. Sebaliknya apabila seseorang tidak memiliki sesuatu yang dihargai, maka orang tersebut kan menempati lapisan masyartakat bawah, seperti golongan buruh atau golongan rakyat jelata. Pada negara-negara berkembang seperti Indonesia, golongan masyarakat bawah merupakan golongan terbesar dalam masyarakat.

b. Kekuasaan

Kekuasaan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menentukan kehendaknya terhadap orang lain (yang dikuasai). Kekuasaan ini sangat dipengaruhi unsur lain, seperti kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat, kekayaan yang dimiliki, kepandaian bahkan kelicikan. Anggota masyarakat yang memiliki kekuasaan dan wewenang terbesar akan menempati lapisan sosial yang paling atas. Sebaliknya, anggota masyarakat yang tidak mempunyai kekuasaan serta hanya sebagai bawahan akan menempati lapisan bawah.

c. Keturunan

Kriteria keturunan terlepas dari ukuran kekayaan atau kekuasaan. Dalam masyarakat feodal, anggota masyarakat dari keluarga raja atau kaum bangsawan akan menempati lapisan atas seperti gelar Andi di masyarakat Bugis, Raden di masyarakat Jawa, Tengku di masyarakat Aceh, keluarga kraeng raja dan kraeng dulu di masyarakat Manggarae, dan sebagainya. Mereka ini umumnya disebut dengan ungkapan orang berdarah biru. Demikian pula dengan masyarakat Hindu Bali yang membagi masyarakatnya ke dalam Kasta Brahmana, Ksatria, Waisya, dan sudra. Keturunan kelompok brahmana-lah yang paling dihormati.

d. Pendidikan ( Ilmu Pengetahuan )

Dalam masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan atau pendidikan, orang yang memiliki keahlian atau profesionalis akan mendapatkan penghargaan lebih besar dibanding orang yang tidak memiliki keahlian dan berpendidikan rendah ataupun buta huruf. Mereka yang masuk dalam golongan ini adalah para peneliti, cendekiawan atau dosen, dokter, hakim, para atlet, dan sebagainya.

2. RANGKUMAN

Rangkuman di bawah ini dapat Anda pergunakan untuk menambah pemahaman.

1. Stratifikasi Sosial

Pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat.

Stratifikasi sosial menurut :

a. Pitirim A. Sorokin

Pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarki).

b. Max Weber

Penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu, ke dalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, previllege dan prestise.

c. Cuber

Sebagai suatu pola yang ditempatkan di atas kategori dari hak-hak yang berbeda.

2. Perbedaan stratifikasi sosial dengan status sosial.

Status sosial adalah posisi seseorang didalam masyarakart yang didasarkan pada hak-hak dan kewajiban-kewajiban tertentu. Status sosial merupakan unsur yang membentuk terciptanya stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial adalah pelapisan sosial yang disusun dari status-status sosial.

3. Tiga lapisan sosial dengan dasar kualitas pribadi :

- jenis kelamin,

- senioritas,

- keturunan.

4. Sebab-sebab timbulnya stratifikasi sosial.

Secara umum terbentuknya stratifikasi sosial karena pembedaan dalam penghargaan terhadap sesuatu yang dimiliki yaitu :

- tugas dan penempatan,

- hadiah/reward,

- keahlian/keterampilan.

5. Proses terjadinya stratifikasi sosial :

- terjadi dengan sendirinya,

- terjadi dengan sengaja.

6. Kriteria dasar stratifikasi sosial :

a. kekayaan,

b. kekuasaan,

c. keturunan,

d. pendidikan/ilmu pengetahuan.

Sampai disini pembahasan kita mengenai pengertian, faktor penyebab, dasar-dasr Stratifikasi Sosial. Bagaimana ? Apakah Anda sudah paham ? Apabila masih belum jelas, baca lagi, karena tidak ada salahnya kalau Anda membacanya kembali, sehingga Anda benar-benar mendapatkan pendalaman mengenai bahasan ini. Namun, sekiranya Anda masih belum paham juga, diskusikan dengan teman Anda, atau tanyakan kepada guru Anda. Nah, kini cobalah mengerjakan tugas-tugas di bawah ini untuk menguji pemahaman Anda.


3. TUGAS KEGIATAN 1

Berilah tanda checklist (P) pada tabel yang sesuai dengan pernyataan

NO

PERNYATAAN

DIFFERENSIASI SOSIAL

STRATIFIKASI SOSIAL

1

2

3

4


5


6


7


8

Budi diangkat menjadi presiden

Tokogawa asal Jepang bangsa Ainu

Roni dipecat dari pegawai negeri

Perbedaan hak dan kewajiban anggota masyarakat

Cara berpakaian, berbicara dan bergaul seseorang

Kesatuan keturunan, kesatuan kepercayaan dan kesatuan adat

Perbedaan profesi, agama dan jenis kelamin

Gerakan emansipasi wanita atau persamaan gender



4. SOAL LATIHAN 1

1. Kita mengenal adanya buruh, juragan, dokter, tukang, dan lain-lain. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan hak dan wewenang atau dikenal dengan nama ………

a. ketidaksaman kelompok d. ketidaksamaan ras

b. ketidaksamaan sosial e. keanekaragaman suku bangsa

c. pelapisan masyarakat

2. Yang menyatakan perbedaan antara stratifikasi sosial dengan status sosial terdapat pada pernyataan berikut ini ...:

a. stratifikasi sosial merupakan pelapisan sosial, status sosial merupakan peranan seseorang dalam masyarakat

b. stratifikasi sosial pengelompokan manusia berdasarkan status sosial secara bertingkat, sedangkan status sosial adalah posisi seseorang dalam masyarakat

c. stratifikasi sosial pengelompokan manusia berdasarkan jenis kelamin, sedangkan status sosial selalu berkaitan dengan hak dan kewajiban

d. stratifikasi muncul dengan sendirinya dalam masyarakat, sedangkan status sosial harus diupayakan oleh masyarakat

e. keanggotaan stratifikasi sosial sulit untuk pindah kedudukan, sedangkan status sosial mudah pindah kedudukan

3. Stratifikasi berdasarkan kualitas pribadi didasarkan pada 3 hal di bawah ini :

a. jenis kelamin, umur, status

b. jenis kelamin, keturunan dan kehormatan

c. umur, status dan senioritas

d. jenis kelamin, senioritas, keturunan

e. senioritas, keturunan dan profesi

4. Penyebab timbulnya stratifikasi sosial adalah.....

a. adanya sesuatu yang dihargai d. mudahnya seseorang memperoleh status

b. profesi, keahlian seseorang e. hak dan kewajiban yang sama

c. keaslian anggota kelompok

5. Proses terjadinya Stratifikasi Sosial terdapat di bawah ini :

a. otomatis dan tanpa usaha d. otomatis dan otodidak

b. otodidak dan alami e. dengan sendirinya dan dengan sengaja

c. alami dan tanpa usaha

5. EVALUASI HASIL PENILAIAN

Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban Ulangan Harian 1 yang terdapat pada bagian belakang modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda pada kegiatan belajar 1 ;

Rumus

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar X 100 %

5

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :

90 % - 100 % = Baik sekali

80 % - 89 % = Baik

70 % - 79 % = Sedang

< style=""> = Kurang

Kalau tingkat penguasaan Anda 80 % ke atas, Anda dapat melanjutkan dengan materi kegiatan belajar 2. Bagus ! tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulang materi kegiatan belajar 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai.







Kegiatan Belajar 2






SIFAT DAN BENTUK-BENTUK

STRATIFIKASI SOSIAL



Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 2 ini Anda diharapkan dapat :

1. Menjelaskan sifat-sifat Stratifikasi Sosial

2. Menyebutkan bentuk-bentuk Stratifikasi Sosial

3. Menyebutkan pengaruh Stratifikasi Sosial dalam masyarakat


1. URAIAN MATERI

A. SIFAT-SIFAT STRATIFIKASI SOSIAL

Anda tentunya tahu bahwa dilihat dari sifatnya, stratifikasi sosial dibedakan menjadi sistem stratiikasi sosial tertutup, sistem stratifikasi sosial terbuka dan sistem stratifikasi campuran. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya anda perhatian uraian berikut yang menjelaskan beberapa sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat.

a. Stratifikasi sosial tertutup (closed social stratification)

Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horisontal. Karena itu stratifikasi sosial ini bersifat diskriminatif. Atau dengan lain stratifikasi ini membatasi kemungkinan seseorang untuk pindah dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik lapisan atas maupun lapisan bawah. Pada stratifikasi sosial ini satu-satunya jalan untuk masuk menjadi anggota atau warga suatu lapisan tertentu hanyalah melalui kelahiran. Sebagai contoh adalah pelapisan sosial pada masyarakat berkasta, pada masyarakat dengan sistem feodal atau pada masyarakat yang masih menggunakan kriteria ras (penggolongan manusia atas dasar ciri-ciri fisik yang nampak dari luar) sebagai dasar stratifikasi sosialnya.

Agar anda dapat memperoleh pengertian yang jelas mengenai sistem stratifikasi sosial yang bersifat tertutup, berikut ini dikemukakan ciri –ciri masyarakat yang berkasta .

1) Keanggotaan diperoleh melalui warisan dan kelahiran sehingga seseorang secara otomatis dan dengan sendirinya memiliki kedudukan seperti yang dimiliki oleh orang tuanya.

2) Keanggotaannya berlaku seumur hidup, oleh karena itu seseorang tidak mungkin mengubah kedudukannya, kecuali apabila ia dikeluarkan atau dikucilkan dari kastanya.

3) Kasta terikat oleh kedudukan yang secara tradisional telah ditetapkan.

4) Perkawinan berisfat endogami, artinya seseorang hanya dapat mengambil suami atau istri dari orang yang kastanya sama.

5) Kesadaran dan kesatuan suatu kasta, identifikasi anggota kepada kastanya, penyesuaian diri yang ketat terhadap norma-norma kasta.

6) Prestise suatu kasta benar-benar diperhatikan.

7) Hubungan dengan kelompok-kelompok sosial (kasta) lain sangat terbatas.

Sistem stratifikasi sosial tertutup ini dapat digambarkan seperti pada bagan 2.1.

Bagan 2.1. Stratifikasi sosial tertutup

b. Stratifikasi sosial terbuka (opened social stratification)

Stratifikasi sosial ini bersifat demokratis. Kemungkinan mobilitasnya sangat besar. Artinya setiap anggota strata dapat dengan bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Walaupun kenyataannya mobilitas harus melalui perjuangan berat, dan kemungkinan untuk berpindah strata selalu ada. Misalnya, seseorang yang berusaha menjadi kaya, stratifikasi sosial yang terdapat pada masyarakat di negara industri maju atau masyarkat pertanian yang telah mengalami modernisasi. Stratifikasi sosial terbuka dapat digambarkan seperti pada bagan 2.2.

Bagan 2.2. Stratifikasi sosial terbuka

c. Stratifikasi sosial campuran

Dalam kenyataan sehari-hari stratifikasi sosial dalam masyarakat tidak selalu hanya bersifat tertutup dan terbuka saja, melainkan juga bersifat campuran antara keduanya. Artinya ada kemungkinan di dalam suatu masyarakat terdapat unsur-unsur dari gabungan kedua sifat sistem tersebut. Atau dengan kata lain dapat dikatakan stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antra stratifikasi sosial tertutup dan terbuka.Mislanya dalam bidang ekonomi menggunakan stratifikasi sosial yang berisfat terbuka sedang dalam bidang yang lain seperti penggunaan kasta bersifat tertutup. Sebagai contoh pada sistem kehidupan masyarakat Bali, walaupun secara budaya masyarakatnya terbagi dalam empat kasta yaitu brahmana, Ksatria, Waisyia dan sudra, tetapi secara ekonomi sistem stratifikasi sosialnya lebih bersifat terbuka, karena setiap orang tanpa memandang kelas atau kastanya dapat mencapai kedudukan yang lebih tinggi berdasarkan kemampuan dan kecakapannya masing-masing, jadi dapat saja seorang dari kasta sudra menjadi pengusaha sukses dan terpandang dalam masyarakat bila ia mempunyai kemampuan berdagang yang baik. Sistem stratifikasi sosial campuran dapat digambarkan seperti pada bagan 2.3. berikut ini.

Bagan 2.3. Stratifikasi sosial campuran

B. BENTUK-BENTUK STRATIFIKASI SOSIAL

Anda tentu tahu, stratifikasi sosial di dalam masyarakat bentuknya berbeda-beda dan sangat banyak variasinya. Bentuk itu akan dipengaruhi oleh kriteria atau faktor apa yang dijadikan dasar, apakah yang dijadikan dasar pelapisan itu kriteria ekonomi, kriteria sosial ataukah kriteria politik. Sebaiknya Anda memperhatikan uraian berikut yang menjelaskan beberapa bentuk stratifikasi sosial menurut kriteria yang dijadikan dasar pelapisan.

a. Pelapisan Sosial Berdasarkan pada kriteria Ekonomi

Pelapisan ekonomi akan membedakan warga masyarakat berdasarkan penguasaan dan pemilikan materi. Dalam hal ini ada golongan orang-orang yang didasarkan kepada pemilikan tanah dan benda, ada golongan orang yang didasarkan pada kegiatannya di bidang ekonomi dengan menggunakan ketrampilan atau kecakapan. Sehubungan dengan hal ini, maka pelapisan sosial yang didasarkan pada kriteria ekonomi akan berkaitan denganaktifitas pekerjaan, lepemilikan atau bisa kedua-suanya. Dengan kata lain, pendapatan, kekayaan dan pekerjaan akan membagi anggota masyarakat ke dalam beberapa pelapisan atau kelas ekonomi.,

Setiap pelapisan dalam stratifikasi ekonomi disebut kelas ekonomi atau sering disebut kelas saja sehingga para warga masyarakat dapat digolongkan ke dalam beberapa kelas ekonomi. Istilah kelas ekonomi memiliki arti relatif sama dengan istilah kelas sosial, seperti pendidikan atau pekerjaan. Tetapi kadang-kadang kelas sosial diartikan sebagai semua orang yang sadar akan kedudukannya di dalam suatu pelapisan tanpa membedakan apakah dasar pelapisan sosial itu uang, pekerjaan, pemilikian atau yang lainnya.

Berdasarkan pada kriteria ekonomi, kelas sosial terbagimenjadi 3 (tiga) yaitu :

a. kelas atas ( upper class )

b. kelas menengah ( middle class )

c. kelas bawah ( lower class )

Tiga kelas sosial di atas masing-masinh masih dapat dibagi lagi menjadi subkelas sehingga kalau digambarkan akan menjadi sebagai berikut :



Keterangan :

a. Kelas atas (upper class )

1) Kelas atas atas (Aa)

2) Kelas atas menengah (Am)

3) Kelas atas bawah (Ab)

b. Kelas menengah (middle class)

1) Kelas menengah atas (Ma)

2) Kelas menengah menengah (Mm)

3) Kelas menengah bawah (Mb)

c. Kelas bawah (lower class)

1) Kelas bawah atas (Ba)

2) Kelas bawah menengah (Bm)

3) Kelas bawah bawah (Bb)


Pelapisan sosial diatas digambarkan dalam bentuk kerucut, hal ini berkaitan dengan jumlah warga masyarakat yang dapat digolongkan ke dalam kelas tersebut. Semakin tinggi kelas, semakin sedikit warga masyarakat yang termasuk di dalamnya. Sebaliknya, semakin rendah kelas semakin banyak warga masyarakat yang dapat digolongkan di dalamnya.

Dalam masyarakat Eropa dikenal empat lapisan masyarakat, yakni kelas atau lapisan puncak (top class), kelas menengah berpendidikan (academic middle class), kelas menengah ekonomi (economic middle class), kelas pekerja (workmen and formens class).

Secara umum, pelapisan masyarakat di negara-negara demokratis meliputi enam golongan berikut :

· Elite : orang-orang kaya dan orang-orang yang menempati kedudukan/pekerjaan yang oleh masyarakat sangat dinilai/dihargai

· Profesional : orang-orang yang berijasah dan bergelar serta dari dunia perdagangan yang berhasil

· Semi profesional : pegawai kantor, pedagang, teknisi yang berpendidikan menengah, dan mereka yang tidak bergelar

· Skill : orang-orang yang mempunyai ketrampilan mekanis, teknisi dan kapster

· Semi skill : pekerja pabrik tanpa ketrampilan, sopir, pelayan restoran

· Unskill : pramuwisma, tukang kebun, pasukan kuning (pegawai kebersihan jalan).

b. Pelapisan Sosial Berdasarkan pada kriteria Sosial

Pelapisan sosial berdasarkan pada kriteria sosial adalah sistem pelapisan yang mengelompokkan masyarakat menurut status. Umumnya nilai status seseorang dalam masyarakat diukur dari prestise atau gengsi. Dengan memahami pelapisan masyarakat berdasarkan kriteria sosial, orang akan lebih mudah memahami peristiwa atau gejala-gejala yang terjadi di dalam masyarakat seperti :

a. mengapa di kalangan generasi muda banyak yang mendaftar ke perguruan tinggi ?

b. Mengapa pada umumnya orang akan lebih suka pekerjaan dengan menjadi pegawai pemerintah walaupun mempunyai kedudukan atau jabatan yang rendah dan gaji kecil ?

c. Mengapa rumah yang dahulu cukup berdinding bilik atau papan lambat laun mengalami perubahan kemudian mendapatkan dinding batu bata ?

Ternyata pertanyaan di atas berhubungan dengan apa yang disebut prestise atau gengsi? Suatu pekerjaan bagi seseorang tidak sekedar berhubungan dengan berapa jumlah uang yang diterimanya sebagai gaji, melainkan juga status sosial yang dinikmati melalui pekerjaan tersebut. Misalnya seorang karyawan atau pegawai suatu departemen walaupun hanya duduk di ruang jaga sepanjang hari sebagai operator telepon, ia akan menikmati suatu status sosial yang lebih tinggi daripada seorang tukang becak yang biarpun mempunyai pendapatan yang lebih tinggi tetapi harus melakukan pekerjaan yang kurang bergengsi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelapisan sosial berdasarkan pada kriteria sosial mengandung aspek pendidikan, pekerjaan dan kekayaan, yang kesemuanya itu berorientasi pada prestise atau gengsi yang dimiliki seseorang. Dan pelapisan masyarakat yang didasarkan pada kriteria sosial akan berhubungn dengan status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat.

Pelapisan sosial yang berdasarkan pada kriteria sosial dapat kita lihat dari pembagian kasta pada masyarakat Bali. Masyarakat Bali dibagi dalam empat kasta, yakni brahmana, Ksatria, waisya dan sudra. Ketiga kasta pertama disebut triwangsa. Kasta keempat disebut jaba.Sebagai tanda pengenalnya dapat kita temukandari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus dan Ida Ayu dipakai oleh kasta brahmana, gelar cokorda, dewa, ngakan dipakai oleh kasta ksatria, gelar bagus dan gusti dipakai oleh kasta waisya, sedangkan gelar pande, kbon, pasek dan sebagainya dipakai oleh kasta sudra.

c. Pelapisan Sosial Berdasarkan pada kriteria Politik

Pelapisan dalam masyarakat berdasarkan kriteria politik berarti pembedaan penduduk atau warga masyarakat menurut pembagian kekuasaan. Sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial, kekuasaan berbeda dari kriteria lain yaitu ekonomi dan kedudukan sosial.. Dapat dikatakan bahwa kekuasaan merupakan suatu unsur yang khusus dalam pelapisan sosial. Apabila masyarakat menginginkan kehidupan yang teratur, maka kekuasaan yang ada padanya harus pula dibagi-bagi dengan teratur. Apabila kekuasaan tidak dibagi-bagi secara teratur maka kemungkinan besar di dalam masyarakat akan terjadi pertentangan-pertentangan yang dapat membahayakan keutuhan masyarakt

Kekuasaan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak atau kemauan pemegang kekuasaan. Apakah anda dapat membedakan antara kekuasaan dengan wewenang? Pada dasarnya setiap kemampuan untuk mempengaruhi pihak laian dinamakan kekuasaan (power), sedangkan wewenang merupakan kekuasaan yang ada pada diri seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai dukungan atau memperoleh pengakuan dari masyarakat sehingga wewenang merupakan otoritas (legalized power). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa wewenang atau otoritas merupakan hak untuk mempengaruhi karena didukung oleh adanya norma atau peraturan yang menentukan keteraturan dalam masyarakat. Berdasarkan pengertian di atas maka wewenang harus didukung oleh kekuasaan, sebab jika tidak wewenang tidak akan berjalan efektif. Apabila kekuasaan itu dijelmakan ke dalam diri seseorang atau sekelompok orang maka orang atau sekelompok orang itu dinamakan pemimpin. Dan yang menerima pengaruh adalah pengikutnya.

Kekuasaan atau kepemimpinan seseorang akan diterima oleh orang lain apabila mempunyai beberapa unsur pokok, yaitu rasa takut, rasa cinta, kepercayaan dan pemujaan.

1. Rasa Takut

Perasaan takut terhadap seseorang, misalnya penguasa, akan menimbulkan kepatuhan yang terpaksa terhadap kemauan dan tindakan orang yang ditakuti.

2. Rasa Cinta

Kalau perasaan takut cenderung negatif, maka perasaan cinta biasanya akan menghasilkan perbuatan-perbuatan yang positif, artinya kepatuhan terhadap seseorang bukanlah keadaan terpaksa.

3. Kepercayaan

Kepercayaan terhadap seseorang akan membuahkan kepatuhan terhadap orang yang dipercaya.

4. Pemujaan

Orang atau sekelompok orang yang memiliki banyak kelebihan dari orang lain akan menempatkannya dalam sistem pemujaan, dan orang yang dipuja-puja akan dapat mempengaruhi pihak lain sehingga berperilaku atau bertindak sesuai dengan keinginannya.

Bentuk-bentuk kekuasaan pada berbagai masyarakat di dunia ini beraneka macam dengan asing-masing polanya. Akan tetapi ada satu pola umum bahwa sistem kekuasaan akan selalu menyesuaikan diri dengan adat-istiadat dan pola perilaku yang berlaku dalam masyarakat.

Tahukah anda bahwa pelapisan sosial berdasarkan kekuasaan bersifat bertingkat-tingkat (hierarkhis) yang menyerupai suatu piramida ? Menurut Mac, pelapisan dalam masyarakat yang berdasarkan pada kriteria kekuasaan mempunyai tiga bentuk pola umu yaitu tipe kasta, tipe oligarkhis dan tipe demokratis. Sebaiknya Anda memperhatikan uraian berikut yang menjelaskan tiga pola umum dalam sistem dan lapisan kekuasaan atau piramida kekuasaan.

a. Tipe Kasta

Tipe kasta, yakni sistem lapisan kekuasaan dengan garis-garis pemisah yang tegas dan kaku dan tidak memungkinkan gerak sosial vertikal. Garis-garis antara tiap-tiap lapisan hampir tidak mungkin ditembus. Pada puncak tertinggi duduk raja, kemudian diikuti oleh kaum bangsawan, tentara dan pendeta. Lapisan berikutnya terdiri atas tukang-tukang dan buruh tani, serta yang terendah adalah para budak.

b. Tipe Oligarki

Tipe oligarki masih mempunyai daris pemisah yang tegas, tetapi dasar pembedaan kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat, terutama adanya kesepakatan yang diberikan oleh warga masyarakat untuk memperoleh kekuasaan tertentu. Perbedaan antara satu lapisan dengan lapisan lainnya tidak terlalu mencolok. Tipe ini dapat dijumpai pada masyarakat feodal yang telah berkembang.

Dasar pembedaan kelas sosial pada tipe ini ditentukan oleh kebudayaan masyarakat tersebut, khususnya kesempatan yang diberikan kepada para warga masyartakat untuk memperoleh kekuasaan tertentu. Perbedaaannya dengan tipe kasta adalah kedudukan para warga pada tipe oligarki masih didasarkan pada kelahiran (ascribed status), tetapi individu masih diberi kesempatan untuk naik lapisan. Pembedaan antara satu lapisan dengan lapisan lainnya pada tipe oigarki tidak begitu mencolok. Tipe oligarki ini banyak dijumpai pada masyarkat feodal yang telah berkembang, terutama di negara yang didasarkan pada aliran fasisme dan begara totaliter. Bedanya bahwa kekuasaan sebenarnya berada di tangan partai politik yang mempunyai kekuasaan menentukan.

c. Tipe Demokratis

Dalam tipe demokratis garis-garis pemisah antarlapisan sifatnya fleksibel dan tidak kaku. Kalahiran tidak menentukan kedudukan dalam lapisan-lapisan, yang terpenting adalah kemampuan. Kadang-kadang juga faktor keberuntungan, misalnya anggota organisasi yang dalam suatu masyarakat demokratis dapat mencapai kedudukan tertentu melalui organisasi politiknya.

C. FUNGSI STRATIFIKASI SOSIAL

Sistem pelapisan sosial/stratifikasi sosial memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Sebagai alat untuk mendistibusikan hak-hak istimewa yang bersifat objekif dalam jumlah yang berbeda dari setiap strata, seperti tingkat pendapatan, tingkat kekayaan, keselamatan dan wewenang

2. Mengatur, menyusun dan mengawasi relasi antar anggota masyarakat.

3. Menentukan simbol status/kedudukan individu di dalam masyarakat

4. Menentukan tingkat kesulitn dalam bertukr kedudukan

5. Sebagai alat pemersatu antar anggota masyarakat

c. Teknologi

Faktor ini berkaitan dengan tingkat pendidikan, kekuasaan dan prestise.

Berbagai pengaruh Stratifikasi sosial dalam Kehidupan Masyarakat

Memang tidak dapat kita pungkiri bahwa dalam kehidupan sebagian masyarakat, pengaruh dan perbedaan antara diferensiasi sosial dan stratiifikasi sosial ini masing-masing sering dicampuradukkan.Banyak contoh-contoh yang menggambarkan pengaruh stratifikasi sosial dalam kehidupan masyarakat. Berikut ini akan disajikan beberapa contoh pengaruh stratifikasi sosial dalam kehidupan masyarakat.

Perbedaan antar jenis kelamin terutama dalam hal menduduki sutau jabatan tertentu kadang-kadang masih diperdebatkan. Anggapan bahwa kedudukan laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan kedudukan perempuan masih banyak melekat dalam falsafah hidup sebagaian masyarakat kita. Akan tetapi, dengan adanya kemajuan dalam bidang pendidikan dan modernisasi dalam aspek kehidupan bangsa maka anggapan yang demikian itu diharapkan akan hilang.

Masih adanya tumbuhnya suatu pendapat bahwa menjadi pegawai negeri akan lebih baik dan lebih dihormati (walaupun bergaji kecil) dibandingkan dengan pekerjaan swasta, juga merupakan suatu bukti bahwa suatu pekerjaan seseorang itu masih dianggap dapat menggambarkan tinggi dan rendahnya kedudukan seseorang. Padahal suatu profesi atau pekerjaan merupakan pembedaan sosial yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri.

2. Pengaruh Stratifikasi sosial berdasarkan pengamatan atau kasus dalam Kehidupan Masyarakat

Pernahkah Anda mengamati atau menemui kasus dalam masyarakat tentang pengaruh stratifikasi sosial ? berikut ini akan diuraikan tentang pengaruh stratifikasi sosial berdasarkan pengamatan atau kasus dalam masyarakat.

a. Akibat stratifikasi sosial di dalam masyarakat

· Adanya fenomena stratifikasi sosial dalam masyarakat dapat kita lihat misalnya dalam struktur tata kerja formal mereka. Yang memiliki ijasah tentu kedudukannya lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang hanya bemiliki ijasah SMP/SMA saja.

· Stratifikasi dalam hal kekuasaan dapat kita lihat, misalnya para pejabat tinggi atau bahkan presiden, jika akan berkunjung, maka protokol acara penghormatan tentunya akan disiapkan sebaik mungkin sebagai wujud dari privelege (hak istimewa) yang melekat pada jabatannya.

· Stratifikasi sosial dalam bidang ekonomi, secara nyata bisa Anda amati , misalnya alat-alat transportasi angkutan membedakan kondisi penumpang mnjadi kelas ekonomi, kelas bisnis dan kelas eksekutif yang taritnya disesuaikan dengan status sosial ekonominya.

2. RANGKUMAN

Rangkuman di bawah ini dapat Anda pergunakan untuk menambah pemahaman.

1. Sifat stratifikasi sosial :

- tertutup : sulit mengadakan mobilitas,

- terbuka : bebas melakukan mobilitas,

- campuran : kombinasi tertutup dan terbuka.

2. Fungsi stratifikasi sosial :

- distribusi hak-hak istimewa,

- sistem pertanggaan,

- kriteria sistem pertentangan,

- penentu lambang-lambang,

- mudah/sukarnya berpindah kedudukan,

- alat solidaritas.

Sampai disini pembahasan kita mengenai sifat-sifat, bentuk-bentuk dan pengaruh Stratifikasi Sosial. Bagaimana? Apakah Anda sudah paham? Apabila masih belum jelas, baca lagi, karena tidak ada salahnya kalau Anda membacanya kembali, sehingga Anda benar-benar mendapatkan pendalaman mengenai bahasan ini. Namun, sekiranya Anda masih belum paham juga, diskusikan dengan teman Anda, atau tanyakan kepada guru Anda. Nah, kini cobalah mengerjakan tugas-tugas di bawah ini untuk menguji pemahaman Anda.

3. TUGAS KEGIATAN 2

Di bawah ini dicantumkan latihan yang akan memantapkan penguasaan anda mengenai uraian yang disampaikan sebelum ini. Kerjakan latihan tersebut sesuai dengan yang Anda pelajari. Selamat berlatih !

1. Jelaskan perbedaan diferensiasi sosial dengan stratifikasi sosial !

2. Apakah dampak yang mungkin timbul sebagai akibat adanya stratifikasi sosial masyarakat? Jelaskan jawaban Anda !

3. Apakah pengaruh stratifikasi sosial dalam masyarakat? Jelaskan jawaban Anda!

PETUNJUK JAWABAN TUGAS KEGIATAN 2

1. Coba anda baca kembali uraian tentang perbedaan diferensiasi sosial dengan stratifikasi sosial.

2. Tentu mudah menjawabnya bukan !

3. Coba Anda baca lagi uraian tentang pengaruh stratifikasi sosial dalam masyarakat.

Selamat kepada Anda yang telah berhasil menyelesaikan modul ini ! Semoga semua pengertian-pengertian Yang ada dalam diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial Anda pahami benar-benar. Pelajarilah sekali lagi guna pendalaman pemahaman Anda. Usahakan seluruh konsentrasi Anda tercurah dalam proses pembelajaran ini. Hal- hal yang bisa Anda petik manfaatnya semoga berguna bagi kehidupan Anda sehari-hari. Dengan demikian Anda akan menjadi warga masyarakat dan warga negara yang mengerti akan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya. Selamat sekali lagi buat Anda !




4. SOAL LATIHAN 2

A. Pilihlah jawaban yang benar.

1. Setiap masyarakat pada umumnya telah mengenal stratifikasi sosial. Orang yang berpendidikan tinggi dengan harta yang cukup akan memperoleh penghormatan dan kedudukan di lapisan atas, sedangkan orang yang miskin dan tidak berpendidikan cenderung kurang dihormati di lingkungan masyarakatnya. Keadaan ini menunjukkan adanya stratifikasi sosial yang dilatarbelakangi adanya ….


a. Hak dan kewajiban

b. Status dan peranan

c. Sesuatu yang dihargai

d. Sistem nilai sosial

e. Sistem norma sosial


2. Ketidakmungkinan seseorang pindah dari satu lapisan ke lapisan sosial lainnya pada masyarakat yang menganut sistem pelapisan sosial tertutup, contohnya ….

a. Keadaan faktor sosial - ekonomi

b. Kedudukan sosial dan kehormatan

c. Pembagian wewenang dan kekuasaan

d. Keaslian keanggotaan dan tingkat usia

e. Sistem rasial dan feodal

3. Perhatikan kriteria pembentukan stratifikasi sosial masyarakat berikut ini :

1. Jenis kelamin 4. Tingkat pendidikan

2. perekonomian 5. tingkatan usia

3. harta kekayaan

Stratifikasi sosial yang terbentuk dengan sendirinya memenuhi kriteria nomor ....


a. 2, 3, 5

b. 2, 3, 4

c. 1, 3, 5

d. 1, 4, 5

e. 1, 3, 4


4. Pelapisan sosial merupakan bentuk pembedaan sosial yang bersifat ….


a. horisontal

b. insidental

c. vertikal

d. mutlak

e. temporer


5. Masyarakat yang memandang lulusan sarjana lebih dihargai daripada lulusan SMA merupakan bentuk pelapisan sosial yang berdasarkan ….


a. intelektual

b. ekonomi

c. sosiokultural

d. senioritas

e. gender


6. Perhatikan data berikut:

1. sistem sosial

2. Peranan sosial

3. Mobilitas sosial

4. Status sosial

5. Nilai sosial

Berdasarkan data tersebut di atas yang trmasuk unsur-unsur stratifikasi sosial adalah ....


a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 3

d. 2 dan 4

e. 3 dan 5


7. Salah satu contoh warga masyarakat yang menempati lapisan berdasarkan kriteria kekuasaan adalah ….


a. Pejabat pemerintahan

b. Para cendekiawan/ilmuwan

c. Para pegawai negeri

d. Orang yang berjasa pada negara

e. Kaum alim ulama


8. Saat duduk di bangku SMA, prestsi Husein sangat baik sehingga saat ujian masuk perguruan tinggi ia diterima di perguruan tinggi negeri unggulan, bahkan dalam waktu kurang dari 4 tahun berhasil meraih gelar sarjana S1 dengan prestasi yang sangat memuaskan, sedang orang tua Husein hanya berpendidikan SMP. Apa yang dialami Husein merupakan bentuk ….

a. Stratifikasi sosial tertutup

b. Stratifikasi sosial terbuka

c. Diferensiasi sosial tertutup

d. Diferensiasi sosial terbuka

e. terbukanya status dan peranan sosial

9. Berlakunya ketentuan umum bahwa seorang pembantu rumah tangga haruslah mnghormati anak majikannya. Hal ini merupakan konsekuensi dari adanya ….


a. Stratifikasi ekonomi

b. Stratifikasi politik

c. Diferensiasi umur

d. Diferensiasi klen

e. Diferensiasi profesi


10. Seorang kepala daerah memiliki status sosial lebih tinggi dibandingkan dengan status sosial seorang sekretaris daerah. Hal tersebut ditinjau berdasarkan kriteria ….


a. politik

b. pendidikan

c. keahlian

d. ekonomi

e. sosial


Ñ EVALUASI HASIL PENILAIAN

Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban Ulangan Harian 3 yang terdapat pada bagian belakang modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda pada kegiatan belajar 1 ;

Rumus

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar X 100 %

10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :

90 % - 100 % = Baik sekali

80 % - 89 % = Baik

70 % - 79 % = Sedang

< style=""> = Kurang

Kalau tingkat penguasaan Anda 80 % ke atas, Anda dapat melanjutkan dengan materi selanjutnya. Bagus ! tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulang materi kegiatan belajar 2, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

DAFTAR PUSTAKA

Adwiana Hardiyati.2006, Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI, Jakarta : PT. Widya Utama.

Dhohiri, Taufiq Rahman.2002. Panduan Belajar Sosiologi untuk Kelas 2 SMA, Jakarta : Yudhistira.

Maryati, K dan Suryawati. J.Sosiologi 1 untuk SMU Kelas 2, Jakarta : Esis.

Soekanto, Soerjono.1985. Kamus Sosiologi. Jakarta : CV. Rajawali.

Soekanto, Soerjono.1990. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sunarto, Kamanto.1993. Pengantar Sosiologi, Jakarta, Jakarta : FE-UI.